PENTINGNYA MANAJEMEN ORGANISASI DI KPU KOTA PEKALONGAN
Organisasi dalam bentuk
apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan
unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan,
seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat
kita lakukan dengan sendirian, jadi dengan bekerja sama, individu-individu
dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjakan seorang diri tidak akan
tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta
dapat menjadi sumber karier yang penting.
Selayaknya sebuah
organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota
organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan
kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk
yaitu :
1.organisasi
dengan orientasi laba seperti perusahaan atau badan usaha yang menyediakan
produk barang atau jasa (baik perusahaan/badan usaha besar maupun kecil);
2.organisasi nirlaba atau
perusahaan atau badan/kantor yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, museum, kantor pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
Apapun bentuk
organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang
maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai tujuan dengan
lebih baik.
Dalam semua
bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha
pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Manajemen merupakan
suatu sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat /sarana
yang tersedia semaksimal mungkin, jadi manajemen merupakan suatu kegiatan pokok
yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan karenan dioa menjabat sebagai
manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen.
Secara spesifik ada
tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1. Mencapai
tujuan, karena dengan manajemen dapat mempermudah pencapaian tujuan organisasi
dan pribadi.
2. Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dengan manajemen
yang baik dapat menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling
bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi
(stakeholders) seperti karyawan, masyarakat, dinas/instansi lain dan lain-lain.
3. Mencapai
efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
Menurut Peter Drucker
efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right)
dan efektifitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing).
Efisiensi merupakan
kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan biaya-biaya
yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur biaya dari sumber daya
yang diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Sedangkan efektivitas
merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan
merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan. Sejauh mana tugas
atau tujuan telah dicapai.
Yang dimaksud dengan Efisiensi adalah
menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau dengan pengeluaran yang
minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang
membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar.
Kantor KPU Kota
Pekalongan
Sebagai ilustrasi
misalnya telah terjadi kegagalan oleh Manajer dalam memantau salah satu
kegiatan yang sangat penting, yaitu efisiensi. Sebagai contoh KPU
Kota Pekalongan untuk mengecek hasil distribusi logistik Pemilu dari kantor KPU
Kota Pekalongan Ke PPK se Kota Pekalongan dengan melakukan 5 panggilan telepon
dari divisi yang berbeda/terpisah ke PPK se Kota Pekalongan. Hal ini jelas
kurang efisien. Jalan keluar yang terbaik adalah divisi Logistik
menelpon atau menanyakan langsung siapa petugas yang bertangung jawab atas
pengiriman atau distribusi Logistik Pemilu tersebut ke PPK se Kota Pekalongan.
Akan tetapi efisiensi saja tidaklah cukup untuk memastikan
keberhasilan. Oleh karena itu, selain peduli dengan efisiensi, para
manajer juga harus berusaha untuk mencapai hasil yang efektif.
Sebagai contoh atau ilustrasi saja, selama bertahun-tahun kantor KPU Kota
Pekalongan mengalami / merasakan adanya kekurangan pegawai dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya, walaupun dalam distribusi pekerjaan terhadap staf
atau karyawan sudah dilaksanakan secara efisien. Kemudian kantor KPU
Kota Pekalongan melakukan inovasi baru dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi informasi dengan memanfaatkan Web Site, Media Sosial yang ada sesuai
perkembangan dan kemajuan jaman. Setelah itu KPU Kota Pekalongan mulai
merasakan manfaat dan efisiensi dalam menggunakan tebnaga/staf/karyawan yang
ada karena telah dibantu dengan adanya teknologi informasi, contohnya dalam hal
pelaksanaan sosialisasi kegiatan tahapan penyelenggaraan dalam Pemilu, kemudian
kegiatan lain sebagai inovasi yang dilaksanakan yaitu adanya SMS Gateaway dan
SMS Broadcase, inovasi ini dilaksanakan dalam rangka pengecekan daftar pemilih
oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi yang ada. SMS Respone dan
Broadcast merupakan sebuah sistem informasi yang memberikan informasi kepada masyarakat
perihal kepesertaan masyarakat didalam pemilu. Sistem ini menampung data base
yang disediakan oleh pengelola KPU dan kemudian memproses permintaan data dari
masyarakat dengan memanfaatkan media SMS ( Short Message Service )
Dengan sistem ini
masyarakat dengan mudah mengetahui apakah dirinya sudah terdaftar dalam daftar
pemilih di KPU atau belum. Sistem berjalan dengan inisiasi dari pihak
masyarakat berberan aktif dengan cara mengirimkan SMS dengan format tertentu ke
Nomor SMS yang disediakan oleg KPU. Ini menunjukkan bahwa Kantor KPU Kota
Pekalongan berusaha untuk efektivitas, yaitu menyelesaikan
tugas-tugas yang dapat menolong pencapaian sasaran organisasi.
Kerja merupakan
kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain maupun diri sendiri. Bekerja
dengan baik sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan diri
sendiri mengarahkan organisasi terhadap kebutuhan manajemen. Sehingga dalam
upaya meningkatkan kinerja sebagaimana yang diharapkan dan dicita-citakan
organisasi sangat diperlukan adanya manajemen.
Manajemen merupakan
suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain
dalam kantor meliputi sumber daya manusia, sumber keuangan,
mesin-mesin/peralatan, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien
dan efektif.
Berdasarkan
uraian di atas dapat saya katakan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi
manajemen dengan baik adalah seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak
waktu yang digunakan oleh seorang manajer untuk merencanakan, semakin besar
keberhasilan yang diperoleh kantor mereka, karena fungsi perencanaan memegang
peranan penting dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Fungsi manajemen
sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola
organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning).
Yaitu proses untuk
menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil
untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan
strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
2. Pengorganisasian (organizing).
Adalah proses pemberian
tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir
kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah
dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
3. Memimpin (leading)
Yaitu proses
menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing
mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai
tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras
mencapai sasaran organisasi.
4. Pengendalian (controlling).
Adalah proses mengukur
kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah
dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Sesuai perkembangan
jaman dan kebutuhan organisasi, sebagai seorang manajer perlu melakukan kreasi
dan inovasi dalam mengorganisasikan dan memimpin kantor/organisasinya. Kreasi
dan inovasi ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan
manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss,
sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin
tim atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya
lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan
dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja
lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
Fungsi-fungsi tersebut
tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya, maksudnya
adalah sebagi berikut :
a. Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’
merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita
harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola
informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika
terjadi penyimpangan.
b. Kedua, ‘menghadapi persaingan’
mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah
kondisi global yang terus berkembang seperti saat ini.
c. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam
‘mengorganisasikan SDM, tugas, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar
tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi).
d. Keempat, ‘memimpin’ dengan
memperhatikan kesejahteraan staf/karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah
tugas/project bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi
karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada
akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi
sebagai bukti kesetiaan dan dedikasinya terhadap tugas dan pekerjaan.
Sehubungan dengan
beberapa hal yang telah diuraiakan di atas, maka seorang manajer sangat
diperlukan mempunyai keterampilan sebagai bekal untuk mengarahkan,
mengorganisasikan, memimpin, mendorong, memotivasi dan melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya dan sebagai keterampilan tambahan yang sangat dibutuhkan sebagi
seorang manajer maka kini adalah keterampilan Teknomoli Informasi.
Kemampuan manajerial
sebagi suatu keterampilan personal yang dapat membantu tercapainya kinerja yang
maksimal dalam mencapai kjeberhasilan yang diinginkan, sehingga diperlukan
beberapa kompetensi personal untuk dapat mencapai kinerja maksimal dan
keberhasilan yang dicita-citakan yaitu :
1. Leadership,
yaitu kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar melaksanakan suatu tugas.
2. Self
objectivity, yaitu kemampuan untuk menilai diri sendiri secara realistis.
3. Analiytic
thinking, yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyampaikan segala
macam bentuk informasi.
4. Behavioral
flexibility, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan perilaku dalam mencapai
tujuan.
5. Oral
Communication, yaitu kemampuan untuk dapat mengemukakan pendapat secara
jelas dalam berbicara.
6. Written
Communication, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dengan baik
secara tertulis.
7. Personal
Impact, yaitu kemampuan untuk dapat menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan
bagi orang.
8. Resistances
to stress, yaitu kemampuan untuk dapat bekerja dalam keadaan tertekan.
9. Tolerance
for uncertainty, yaitu kemampuan untuk bekerja dalam situasi yang tidak
menentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar